Komisi V DPR Tinjau Kondisi infrastruktur Kabupaten Taput

Komisi V DPR Tinjau Kondisi infrastruktur Kabupaten Taput
Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo (kedua dari kana) saat meninjau kondisi infrastruktur di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (20/10/2017). Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, TAPANULI UTARA - Komisi V DPR DPR meninjau kondisi infrastruktur yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumut.

Komisi V DPR menyebut sejumlah ruas jalan utama di wilayah Tapanuli Utara yang perlu menjadi prioritas utama.

“Jalan akses ke Tapanuli Selatan Tarutung sampai ke Sitiro Batu Jombang, nah ini prioritas. Ini kewajiban tupoksi kita di DPR. Kami ingin agar ruas itu segera mengalami perbaikan setelah sepuluh tahun belum ada penanganan yang signifikan karena anggaran negara kita memang terbatas,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo dalam kunjungan usai meninjau kondisi infrastruktur di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (20/10/2017).

Menurut Sigit, ruas dari Tapanuli Utara ke Tapanuli Selatan juga menjadi prioritas khususnya jalan antara Tarutung ke Sipirok. Sigit mengatakan beberapa skema sudah didiskusikan.

Di samping itu, prioritas selanjutnya adalah bypass Siborong-borong.

“Mudah-mudahan dengan berbagai pendekatan sosial masyarakat, by pass ini bisa pelan-pelan kita selesaikan. Kita minta pemerintah daerah untuk bisa membebaskan lahan dan kita akan membuat perencanaan jangka panjang untuk mengalihstatuskan bypass itu jadi jalan strategis nasional,” katanya.

Dermaga Muara juga menjadi prioritas dan pekerjaan itu bisa rampung dengan cepat sebelum tahun 2019.

Sementara itu Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan yang ikut mendampingi rombongan Komisi V DPR, pembangunan infrastuktur penting sekaligus untuk mempermudah akses menuju Danau Toba.

Pihaknya pernah mengusulkan agar akses pantai timur dan pantai barat dibuka sehingga bisa mendukung pariwisata yang ada di Danau Toba. Kehadiran Bandara Silangit juga cukup membantu.

”Tidak perlu lagi mereka ke Medan, bisa langsung ke Silangit untuk ke luar negeri atau ke Jakarta dan lain sebagainya. Karena akses ini hanya bisa kalau ini dibuka pantai timur, itu hanya sekitar empat jam sudah sampai di Silangit. Nah kalau ke Medan mereka bisa makan waktu delapan jam. Ini juga untuk percepatan ekonomi,” kata Nikson.

Dalam kesempatan ini, Nikson pun menjelaskan, Tapanuli Utara adalah daerah pertanian. Pihaknya selalu mendorong agar para petani bisa sejahtera.

“Kami punya program memberikan pupuk kepada petani. Setelah panen, kita membantu dari segi permodalan, kemudian kita buat penambahan penyuluh, bibit-bibit unggul, kemudian kita kasih traktor besar untuk mengolah lahan tidur menjadi aktif dan itu gratis kita kasihkan kepada masyarakat,” jelasnya.

Pihaknya juga berharap adanya dorongan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan DPR khususnya Komisi V DPR untuk membantu tersedianya bendungan. “Kami sudah punya dua bendungan, dan diharapkan bisa ada lagi,” harapnya.

Turut serta dalam rombongan, Sudjadi (PDIP), Sadarestuwati (PDIP), Subarna (F-Gerindra), Wellem Wandik (F-PD), Rooslynda Marpaung (F-PD), Bakri (F-PAN), Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz (F-PKB), dan Sahat Silaban (F-Nasdem). (adv/jpnn)


Komisi V DPR menyebut sejumlah ruas jalan utama di wilayah Tapanuli Utara yang perlu menjadi prioritas utama.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News