Komisi VI: Awas Rekayasa Mafia Daging

Komisi VI: Awas Rekayasa Mafia Daging
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Heri Gunawan, meminta pemerintah mewaspadai rekayasa harga oleh mafia daging. Heri menilai, ada yang aneh pada kasus kenaikan harga daging sapi beberapa waktu terakhir yang menembus angka Rp130 ribu per kg. 

Itu menurutnya kenaikan luar biasa dan tertinggi dalam 3 dekade terakhir. Anehnya lagi, lanjut Heri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan instansi terkait seperti Bulog terlihat sangat lamban melakukan intervensi harga. Padahal, regulasinya sudah jelas. Sesuai Perpres tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Penting (Bapokting), Menteri Perdagangan berwenang penuh melakukan intervensi harga, terutama pada kondisi-kondisi tertentu dan luar biasa.

Saat ini, kata Heri, sedang dilakukan pembatasan impor sapi. Hal itu menjadi wujud konkret perwujudan kedaulatan pangan. Pada kwartal III-2015 izin impor sapi yang sekarang ada di Kemendag hanya 50 ribu ekor. Angka itu menurun drastis dari kwartal sebelumnya yang mencapai 270 ribu ekor. Inilah yang membuat mafia daging gusar.

"Pembatasan impor tersebut membuat Mafia Sapi dan eksportir luar menjadi was-was. Mereka terpukul karena akan kehilangan potensi omset triliunan rupiah," kata Heri, Senin (10/8).

Hitungannya simpelnya begini, jika harga 1 ekor sapi Australia + pengapalan, dll = Rp 10 juta, maka eksportir itu kehilangan potensi omset sebesar (270 ribu - 50 ribu) x Rp 10 juta = Rp 2,2 triliun setiap kuartal. Berarti total hilangnya omset dalam 1 tahun = Rp 2,2 triliun x 4 = Rp 8,8 triliun. Ini menurut Heri angka yang fantastis!

"Tidak heran jika hilangnya potensi omset tersebut membuat Mafia Sapi Impor gusar. Mereka berupaya melakukan rekayasa agar pemerintah tetap impor. Sinyalemen rekayasa itu makin kuat. Mafia-mafia itu sedang berusaha memainkan harga hingga mencapai angka tertinggi seperti sekarang," kata Heri.

Menurut politikus Gerindra itu, secara sengaja para mafia daging mendistorsi pasokan. Targetnya jelas, menciptakan situasi yang seolah-olah situasi makin kritis, dan kemudian memaksa Kemendag, melakukan intervensi radikal impor.

Rekayasa mafia itu terstruktur. Modus yang mereka mainkan macam-macam, dari mulai memainkan harga beli sapi di peternak serendah mungkin, hanya berkisar Rp25 - 30ribu per kilo, memotong sapi betina bunting untuk dijual di pasar.

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Heri Gunawan, meminta pemerintah mewaspadai rekayasa harga oleh mafia daging. Heri menilai, ada yang aneh pada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News