Komisi XI DPR RI Kunjungi Perwakilan Kemenkeu Jatim
jpnn.com, MALANG - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur dengan jajaran Kementerian Keuangan, perwakilan BPK, BPKP, dan BPS serta jajaran direksi dari PT Bentoel International Investama Tbk pada Senin (29/7).
Pertemuan diselenggarakan di Ballroom Cemara, Malang, untuk melakukan dialog gambaran kinerja masing-masing instansi. Dalam kunjungan tersebut, Komisi XI yang dipimpin Ir. H. Soepriyatno menanyakan capaian dari BC khususnya Kanwil BC Jatim I dan II.
BACA JUGA: Penyelundupan 29,5 Kg Sabu asal Negeri Jiran Berhasil Digagalkan
Menanggapi pertanyaan tersebut Kakanwil BC Jatim II, Agus Hermawan, menyampaikan informasi mengenai realisasi penerimaan Kanwil DJBC Jatim I dan II per tanggal 30 Juni 2019 serta upaya untuk mengoptimalkan penerimaan negara dan peningkatan pengawasan terhadap BKC Ilegal.
“Per tanggal 30 Juni 2019, dari Jatim I realisasi penerimaannya sudah mencapai 24,35 T, sedangkan untuk Jatim II sudah mencapai angka 16,95 T. Untuk itu kami akan terus berupaya untuk mengoptimalkan,” ungkap Agus.
BACA JUGA: Bea Cukai Tanjung Emas Dukung Deklarasi Pencanangan WBK-WBBM
Menutup sesi kunjungan kerja, Soepriyatno mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Kementerian Keuangan di wilayah Jawa Timur dan meminta kepada seluruh jajaran agar tetap bersinergi sehingga penerimaan negara dari pajak, bea masuk, dan cukai dapat benar-benar dimaksimalkan. (jpnn)
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai dan BNN Bersinergi Tekan Peredaran Gelap Narkotika di Jateng, Ini Hasilnya
- Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu-Sabu Hasil Penindakan pada Awal Maret
- Bea Cukai Bandar Lampung Hibahkan 2 Mobil Dinas untuk Organisasi dan Yayasan di Banyuasin
- Bea Cukai Kudus Gerebek 2 Tempat Produksi Rokok Ilegal di Jepara dalam 1 Jam
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama