Komitmen M Nuh Mulai Dipertanyakan

Didesak Teliti Ulang tentang Sontek Massal Di SDN 2 Gadel Surabaya

Komitmen M Nuh Mulai Dipertanyakan
Komitmen M Nuh Mulai Dipertanyakan
Kasus sontek massal di SD Gadel Surabaya sebagai keprihatinan bersama. Namun begitu, ia tidak bisa menyalahkan tindakan guru yang meminta Alif memberikan sontekan kepada teman-temannya. Menurutnya, ini merupakan fenomena gunung es karena para guru dipaksa untuk mempertahankan kualitas sekolah. "Pasti ada sesuatu yang salah dalam sistem pendidikan kita saat ini," kata Lukman.

Senada dengan Lukman, Sekjen Perwakilan Guru Kota Bandung Iwan Hermawan. Ia mengakui ada tuntutan bagi para guru untuk mempertahankan kualitas kelulusan yang diukur melalui ujian nasional. Akibatnya, sekolah-sekolah melakukan berbagai upaya untuk bisa menembus target-target tersebut. Meski begitu ia tidak setuju dengan cara-cara yang dilakukan rekan-rekannya di Surabaya. Menurutnya, anak seusia Alif tidak seharusnya menanggung beban berat untuk menjaga citra guru dan sekolahnya dengan menghasilkan nilai yang baik dalam ujian nasional.

"Alif memegang beban tidak hanya harus lulus tetapi juga bagaimana reputasi guru dan reputasi kepala sekolah. Kalau ujian nasional-nya jelek, maka ia akan dimutasika," ujarnya. Ia sependapat dengan Lukman, dalam kasus seperti ini guru tidak bisa disalahkan begitu saja. Karena ini merupakan kesalahan sistem yang memaksa guru untuk menjaga penilaian sekolahnya. "Karena itu, saya berharap kasus Gadel akan menjadi kesalah ujian nasional yang terakhir," harap Iwan. Sementara Budayawan Hardi menilai, sikap mendiknas yang  buru-buru menyimpulkan tidak ada sontekan masal menunjukkan bahwa pemerintah sebenarnya tidak memiliki cita-cita untuk memajukan bangsa ini melalui segi pendidikan. (aj/boy/jpnn)


JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saefudin menegaskan agar pemerintah meninjau ulang perlu dan tidaknya Ujian Nasional bagi Sekolah Dasar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News