Ketua DPR: Contek Massal Bisa jadi Preseden Buruk

Beberkan Contoh Kecurangan Ujian di Sekolah yang Lazim Terjadi

Ketua DPR: Contek Massal Bisa jadi Preseden Buruk
Ketua DPR: Contek Massal Bisa jadi Preseden Buruk
JAKARTA - Kasus Siami yang diusir oleh ratusan warga setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya, Al, memberikan contekan kepada teman-temannya saat Ujian Nasional (UN) pada 10-12 Mei 2011 lalu, dinilai mesti disikapi serius. "Jangan sampai kasus ini menjadi preseden buruk. Ini akan merusak masa depan bangsa ini," kata Ketua DPR RI Marzuki Alie, Jumat (17/6), di Jakarta.

Apalagi menurut Marzuki, karena kasus ini menyangkut anak-anak yang notabene adalah calon pemimpin bangsa ke depan. "Kalau anak diajarkan nyontek, melakukan hal salah seolah itu pembenaran, itu tidak baik," ungkap politisi Partai Demokrat itu.

Maka dari itu, Marzuki mengaku dirinya sangat mendukung sanksi yang diberikan oleh pemerintah setempat terhadap oknum guru dan kepala sekolah yang terlibat. "Kalau saya pikir sanksi yang diberikan itu, saya dukung. Namun, kalau kelulusan rendah, jangan langsung dipecat," tegasnya.

Menurutnya, kejadian di SDN Gadel 2 itu jangan dilihat (sisi) akibatnya saja. Dia yakin kejadian seperti itu bukan hanya terjadi di sana. Lebih jauh, Marzuki mengaku turut merasakan beban guru sekolah dan Kepsek, jika ada muridnya yang tidak lulus. "Itu bebannya luar biasa. Biasanya, apalagi (jika) tidak dilakukan klarifikasi oleh Kepala Dinas, kalau kelulusan rendah, Kepsek-nya ditegur. Akibatnya mereka melakukan segala usaha agar anak didiknya lolos," katanya.

JAKARTA - Kasus Siami yang diusir oleh ratusan warga setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya, Al, memberikan contekan kepada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News