Komnas HAM Dukung Kompolnas Ungkap Rekayasa Kasus JIS

Komnas HAM Dukung Kompolnas Ungkap Rekayasa Kasus JIS
Komnas HAM Dukung Kompolnas Ungkap Rekayasa Kasus JIS

"Di internal kepolisian ada lembaga untuk mengawasi kinerja seperti Propam dan lain-lain. Dengan demikian Kompolnas bisa merekomendasikan pemberian sanksi," kata Hamidah. 

Dia juga mengakui saat ini masih sering menerima pengaduan dugaan kekerasan pihak penyidik dalam mengungkapkan suatu kasus. 

Di berbagai daerah dan berbagai kasus masih sering ditemukan tindak kekerasan dan penyiksaan sehingga tersangka mengalami luka bahkan ada yang meninggal dunia.

"Untuk itu keberadaan bukti-bukti sangat penting untuk mengklarifikasi pengaduan tersebut, karena kita akan usahakan dipertemukan langsung dengan para penyidik kasus JIS saat itu," tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, aktivis Imparsial Ghufron Mabruri mengharapkan supaya Kompolnas mengupayakan untuk melakukan investigasi dengan meninggalnya salah satu tersangka, Azwar saat proses penyelidikan.

Sebab, kata dia, berdasarkan bukti yang ada Azwar sebelum mengikuti proses penyelidikan Azwar masih segar bugar. Menurut Ghufron, Azwar yang bertubuh ramping itu malah sempat foto di dekat halikopter di depan Polda Metro Jaya. "Tetapi saat meninggal wajahnya bengkak, lebam dan penuh luka," katanya.

Para pekerja kebersihan PT ISS lainnya, lanjut Ghufron, diduga mengalami penyiksaan seperti disundut rokok, jarinya dijepit kaki kursi, dipaksa minum sambal dua botol, muka ditendang, mata, mulut serta hidung diplester dan dilakban.
 
Para pekerja kebersihan yang mengalami penyiksaan itu adalah Virgiawan Amin, Agus Iskandar, Syahrial dan Zainal Abidin. Adapun Afrischa yang didampingi pengacara selama penyidikan lolos dari dugaan penganiayaan di Unit PPA Polda Metro Jaya tersebut.

Sementara Yayan, istri Syahrial mengatakan saat menengok suaminya di Polda Metro Jaya, sempat tidak mengenali wajah Syahrial. Sebab mukanya penuh luka dan lebam. Suaminya, kata dia, mengaku disiksa polisi demikian juga dengan teman-temannya.

JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendukung langkah Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkap dugaan rekayasa dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News