Kompensasi BBM dan LPG Buat Arus Kas Pertamina Jadi Lebih Kuat

Kompensasi BBM dan LPG Buat Arus Kas Pertamina Jadi Lebih Kuat
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Foto: Dokumentasi Pertamina

Di sisi berbeda, jika BBM dan LPG subsidi hanya dibebankan kepada Pertamina, tentu berdampak terhadap kas keuangan Pertamina.

"Jika hanya dibebankan kepada Pertamina tentu akan mengganggu finansial Pertamina. Apalagi beban subsidi terus meningkat," ujar Faisal.

Dengan turunnya pembayaran kompensasi BBM dan LPG subsidi awal bulan ini sebesar Rp 64 triliun, Faisal berharap agar Pertamina bisa meningkatkan efisiensi.

“Ini tentu tantangan bagi Pertamina dalam melakukan efisiensi, terutama dengan margin yang semakin tipis karena ada beban subsidi," katanya.

Hanya saja, lanjut Faisal, memang tidak ada jaminan bahwa Pertamina dengan mudah melakukan efisiensi. Tetap perlu upaya keras terkait dengan efisiensi di Pertamina.

"Tetapi paling tidak, pembayaran kompensasi tersebut bisa menjamin agar harga BBM bisa terjangkau oleh masyarakat dalam kondisi masih ada scarring effect akibat pandemi," terang Faisal.

Itu sebabnya, masyarakat diharapkan juga sadar bahwa kondisi saat ini sangat berat. Tidak hanya bagi Petamina tetapi juga Pemerintah.

Karena itu, hendaknya masyarakat lebih bijak dalam mengkonsumsi BBM dan LPG subsidi. Selain berhemat, hendaknya BBM dan LPG subsidi hanya dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah.(chi/jpnn)

Kompensasi BBM kepada Pertamina ini bentuk turun tangannya pemerintah. Arus kas Pertamina menjadi lebih kuat.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News