Kompetitor Bank Dunia Dorong Indonesia Tambah Utang demi Proyek Ini
jpnn.com, BEIJING - Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyiapkan dana untuk proyek lanjutan satelit di Indonesia.
"Pokoknya kalau ada kerja sama di bidang satelit, kami akan antusias memberikan tambahan pinjaman," kata Wakil Presiden AIIB Luky Eko Wuryanto kepada ANTARA di Beijing, China, Jumat.
Sebelumnya, AIIB yang merupakan kompetitor World Bank tersebut menyetujui pembiayaan 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) untuk proyek satelit multifungsi di Indonesia.
"Kami dengar satelit itu jadi proyek percontohan di Asia. Itulah kenapa kami antusias jika Indonesia mengajukan penambahan pendanaan," ujar Luky yang juga menjabat Chief Administration Officer AIIB itu.
Ia juga menekankan bahwa pendanaan AIIB di Indonesia tidak terbatas pada pembiayaan proyek satelit, melainkan juga sektor-sektor lainnya di Indonesia.
AIIB sejak 2016 telah mengucurkan dana sekitar 2,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 41,3 triliun) untuk beberapa sektor di Indonesia, seperti proyek infrastruktur, pembangunan bendungan, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, dan penanganan COVID-19.
Indonesia merupakan mitra terbesar kedua AIIB di dunia setelah India.
"Meskipun urutan kedua, nilai pinjaman Indonesia terpaut jauh dari India yang mencapai 9 miliar dolar AS," kata Luky ketika ditemui di kantor pusat AIIB di Beijing itu.
AIIB yang merupakan kompetitor World Bank tersebut menyetujui pembiayaan 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) untuk proyek tersebut
- Media Asing Kritik Perwakilan Bank Dunia Gegara Komentari Program Makan Siang Gratis Prabowo
- Pengamat Sebut Pernyataan Perwakilan Bank Dunia soal Politik RI Menyalahi Tupoksi
- Utang Indonesia Naik 2,7 Persen, Sebegini Nilainya
- Kabar Baik dari Sri Mulyani soal Utang Indonesia
- Catatan Ketua MPR: Pangan dan Bijak Berutang, Membarui Prioritas di Tengah Ketidakpastian
- Hasto TPN Singgung Perbedaan Kebijakan Ganjar dan Prabowo di Sektor Pertahanan