Komplikasi Jantung Setelah COVID-19 Semakin Banyak, Pakar Sarankan Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Komplikasi Jantung Setelah COVID-19 Semakin Banyak, Pakar Sarankan Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Christine Handford mengatakan kematian putranya membuat yang lain melakukan pemeriksaan terhadap jantung mereka. (ABC Southern Queensland: David Chen)

Bagi Christine Handford, setelah kematian putranya, dia senang bahwa teman-temannya dan yang lain kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Ada beberapa orang yang menghubungi saya dan mengucapkan terima kasih yang membuat mereka sadar atas masalah kesehatan mereka," katanya.

Seruan setelah COVID

Yayasan Jantung Australia sudah meminta kepada pemerintah federal untuk membiayai pemeriksaan kesehatan jantung bagi siapa saja yang pernah terkena COVID atau masih mengalami gejala COVID, hal yang dikenal dengan nama long COVID.

Yayasan tersebut mengatakan infeksi COVID menyebabkan kondisi jantung akan memburuk, dan bisa meningkatkan kemungkinan terkena 20 kondisi jantung termasuk serangan jantung, penggumpalan darah, gagal jantung dan stroke. 

Peneliti dari University of Queensland dan Frazer Institute Dr Arutha Kulasinghe tahun lalu melakukan penelitian yang kemudian diterbitkan di jurnal Immunology yang menemukan COVID-19 merusak DNA di jaringan jantung.

Dia mengatakan ada kekhawatiran bahwa orang-orang muda yang sebelumnya sehat akan mengalami komplikasi jantung setelah terkena COVID-19.

"Kita melihat semakin banyaknya komplikasi yang belum pernah terjadi di pandemi sebelumnya seperti flu," katanya.

Dia mengatakan para peneliti sekarang mencoba menemukan sebab pasien mengalami komplikasi jantung di usia yang lebih muda setelah mereka terkena COVID-19.

Yayasan Jantung Australia sudah meminta kepada pemerintah federal untuk membiayai pemeriksaan kesehatan jantung bagi siapa saja yang pernah terkena COVID

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News