Kompor Politik
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Namun, kepentingannya menjadi lebih urusan internal PLN. Kurang menyentuh ke soal kepentingan nasional yang lebih besar.
Padahal, di balik kompor listrik itu, ada misi besar yang mulia yang seharusnya ditonjolkan: mengatasi impor bahan bakar.
Mobil listrik untuk mengatasi impor bahan bakar minyak. Kompor listrik untuk mengatasi impor elpiji.
Ini menyangkut ketahanan nasional di bidang energi. Juga menyangkut kemandirian energi.
Listrik bisa dihasilkan dari batu bara. Dengan sangat murahnya. Kalau mau.
Batu bara tidak perlu dibuat. Tuhan sudah memberikan itu ke negara ini. Dengan jumlah yang sangat melimpah. Yang sekarang dieksploitasi habis-habisan untuk diekspor.
Impor elpiji, Anda sudah tahu: nomor dua terbesar yang membebani negara ini. Impor BBM juaranya.
Dua-duanya bisa diatasi oleh kemampuan kita sendiri. Dua-duanya tergantung keputusan kita sendiri.
Dahlan menulis soal peralihan elpiji ke kompor listrik. Singgung soal capres yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen saat tahun politik Pilpres.
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa
- Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Perdana 29.460 Karton Sarden Kaleng Banyuwangi ke Afrika & UEA
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Kucing Timah
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Manfaatkan Fasilitas SKA, Beragam Produk Asal Majalengka Tembus Pasar Mancanegara