Komunitas Anak Muda Medan Dukung Wacana Capres Alternatif, Ini Alasannya

Komunitas Anak Muda Medan Dukung Wacana Capres Alternatif, Ini Alasannya
Anak muda mendukung gagasan itu karena menguatnya fenomena elitisme di tataran politik nasional. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

Dia pun mendukung gagasan dari komunitas anak muda Jawa Barat yang beberapa waktu lalu di Sumedang mengusulkan gerakan moral politik mendukung capres alternatif, tokoh dan pegiat kepemimpinan anak muda, Dimas Oky Nugroho.

"Saya pikir, meskipun ini anggaplah sebuah gerakan moral, atau satire politik, tetapi gagasan Komunitas Anak Muda Satu Suara ini merupakan usulan serius dan menjadi bagian penting kita dibutuhkan untuk gerakan penyadaran, pendidikan politik dan demokrasi anak muda. Usulan nama Bang Dimas justru perlu diseriusi," ungkapnya.

Samsir beralasan Dimas sebagai sosok konsisten yang mampu menerjemahkan pikiran dan harapan anak bangsa.

"Apalagi kita ketahui beliau rajin dan rutin berkeliling menyambangi komunitas muda di berbagai daerah, bukan hanya bertemu fisik, tapi juga bertemu secara visi dan gagasan," tutur Samsir Pohan.

Co-Founder SKPI Fuad Ginting menyebut gerakan dan suara alternatif yang mengusung gagasan politik alternatif, termasuk capres alternatif, harus menjadi jawaban atas kanal politik hari ini yang dikuasai oleh oligarki.

Anak muda dan kalangan intelektual harus punya gagasan kritis sebagai penyeimbang.

Pengajar FISIP USU itu menyebut anak-anak muda di daerah butuh lokomotif baru yang mereka percaya di luar lingkup elit hari ini.

Fuad menilai positif gagasan capres dan politik alternatif sebagaimana yang dideklarasikan oleh Komunitas Nusantara Anak Muda Satu Suara di Jawa Barat beberapa waktu lalu dan harus dikonsolidasikan lebih masif ke berbagai daerah untuk membangun isu bersama.

Ketua DPD KNPI Sumut, Samsir Pohan mengatakan anak muda mendukung gagasan itu karena menguatnya fenomena elitisme di tataran politik nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News