Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
Carol sudah menduga retorika dari ucapan menteri Israel tersebut.
"Mereka ingin menyerang," katanya.
"Saat mereka memutuskan untuk meledakkan pager [penyeranta] … jelas bahwa langkah selanjutnya adalah pengeboman tanpa pandang bulu yang mengarah pada invasi."
Sudah lebih dari setengah juta warga Lebanon dipaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka.
Penulis Lebanon-Australia Abbas Morad, asal Bint Jbeil di selatan Lebanon, juga khawatir akan adanya invasi darat.
Ia mengatakan ini bukan pertama kalinya "Israel menciptakan ketakutan di Lebanon".
"Ini keterlaluan. Komunitas internasional tetap diam dan memberi Israel lampu hijau untuk melakukan genosida [di Gaza]," katanya.
"Di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa dan di mana hak asasi manusia? Ditinggalkan, di bawah pengakuan Israel yang membela diri."
Komunitas Lebanon Australia berduka atas anggota keluarga dan kerabat mereka yang tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon selatan
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan