Komunitas Tari Hula yang Anggotanya Para Perempuan Ekspatriat Jepang
Tak Mau Ikut Penari Hawaii yang Pakai Coconut Bra
Jumat, 25 Maret 2011 – 08:08 WIB
Mereka cukup mengenakan kaus dengan rok lebar. "Yang pakai coconut bra itu hanya ada dalam film Hollywood deh kayaknya," ujar Ishan Odelia, kumu hula (guru tari) yang menjadi instruktur tari hula di tempat tersebut.
Dia menambahkan, memang ada penari hula yang mengenakan coconut bra dan grass skirt. Tapi, ada juga yang tidak mengenakannya. Cukup rok lebar dan kaus yang pas, tapi eye catching. "Mungkin karena Hawaii kan juga harus promote wisata, jadinya film-film tentang hula selalu yang begitu," ujar perempuan 23 tahun tersebut.
Ishan menuturkan, tari hula adalah tarian yang bercerita. Gerakan tari mengikuti narasi yang diceritakan dalam mele. Ketika mele bercerita tentang cinta, gerakannya mencerminkan dara yang merindukan cinta. Begitu pula jika bercerita tentang bunga, pantai, dan keindahan alam.
Untuk kelas-kelas yang diajar Ishan, mereka juga menggunakan mele asli dari Hawaii. Lagu-lagu itu dia dapatkan saat kursus menari hula selama dua tahun di Jepang sejak 2005. Ada juga yang di-download via iTunes.
Sejumlah perempuan Jepang di Jakarta bergabung dalam satu komunitas belajar menari hula (tari khas Hawaii). Ketika Negeri Sakura tersebut dilanda
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor