Angelique Marcia, Ibu Tiga Anak yang Rela jadi 'Juru Kunci' Terumbu Karang

Lawan Pembangunan Mal dengan Menggalang Ratusan Penyelam

Angelique Marcia, Ibu Tiga Anak yang Rela jadi 'Juru Kunci' Terumbu Karang
Angelique Marcia Batuna. Foto : Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Angelique Marcia Batuna mungkin pantas dijuluki "juru kunci" terumbu karang di sepanjang Pantai Manado hingga Kalasey, Sulawesi Utara (Sulut). Selama 27 tahun dia memelihara dan menjaga satwa laut tersebut. Ketika kawasan tersebut bakal direklamasi karena akan dibangun mal, perempuan 40 tahun itu melawan.
================================
  AGUNG PUTU ISKANDAR, Minahasa
================================
    
PERGI ke Manado, jika ingin menikmati pemandangan di tepi pantai, bisa disisir mulai Kota Manado hingga Pantai Kalasey. Jaraknya sekitar 15 kilometer. Di sepanjang Pantai Kalasey di Kabupaten Minahasa itu, berdiri beberapa diving resort.

Dari resor-resor itulah, turis-turis mancanegara pelesir ke Bunaken, tempat wisata yang sangat terkenal dengan pemandangan bawah lautnya. Tiap tahun, paling sedikit 15 ribu turis datang ke sana.

Siang itu (8/3), alat-alat selam diletakkan rapi di sebuah bangunan khusus di Murex Diving Resort di Pantai Kalasey. Tak jauh dari tempat tersebut, terdapat sebuah bilik persegi berukuran separo lapangan voli. Sejumlah tabung oksigen disusun rapi di ruang tersebut. "Itu tempat mengisi oksigen," kata Angelique, salah seorang pengelola Murex, kepada Jawa Pos.
   
Pemandangan di sepanjang Pantai Kalasey sangat indah. Ombaknya tak seberapa besar. Sejauh mata memandang, laut biru dan gunung-gunung seakan muncul dari dalam laut. Sepanjang pantai itulah yang biasanya menjadi start para turis untuk bertolak ke Bunaken.

Sejatinya, bukan hanya Bunaken yang memiliki terumbu karang indah nan molek. Di sepanjang garis Pantai Manado, Pantai Malalayang, hingga Pantai Kalasey berjajar karang-karang cantik. Itu pun tidak harus jauh ke tengah pantai. Hanya beberapa meter dari garis pantai, terumbu-terumbu cantik tersebut sudah bisa dinikmati. "Jarak 20 meter saja dari sini, sudah bisa lihat terumbu karang," tutur perempuan yang karib dipanggil Angel tersebut.

Angel merupakan aktivis lingkungan hidup yang pasang badan terhadap semua bentuk perusakan lingkungan pantai. Bersama rekan-rekan pekerja sosial di Komunitas Peduli Laut (KPL), ibu tiga anak itu menentang rencana reklamasi pantai oleh pemerintah setempat.

"Saya menyelam di sini sejak usia 13 tahun. Maka, saya kenal betul kondisi lingkungan di sini," katanya.

Oleh teman-temannya di KPL, Angel dijuluki juru kunci terumbu karang di Pantai Kalasey. Perempuan kelahiran Tomohon, Sulut, 7 Maret 1971, tersebut menuturkan, Pemerintah Daerah Minahasa berencana membangun pusat belanja (mal) dan properti di sepanjang pantai.

Bahkan, upaya mereklamasi pantai sudah dilakukan di beberapa titik. Dengan alat-alat berat, sejumlah kontraktor menimbun pantai dengan beton, pasir, dan batu-batu gunung.

Angelique Marcia Batuna mungkin pantas dijuluki 'juru kunci' terumbu karang di sepanjang Pantai Manado hingga Kalasey, Sulawesi Utara (Sulut).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News