Kondisi Memprihantikan Mantan Pelatih Balap Sepeda Indonesia Pasca-Kecelakaan di Brunei Darussalam

Pada masa jayanya, Puspita merupakan sprinter yang tak hanya merajai velodrom di berbagai ajang nasional, tetapi juga menjadi juara di ajang tingkat Asia Tenggara hingga Asia.
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 28 April 1966 ini pernah meraih medali emas SEA Games di Manila 1998 untuk nomor sprint 200 meter dan 1.000 meter Individual Time Trial (ITT). Tahun 1989, ia mencetak rekor baru SEA Games 1.000 meter ITT di Kuala Lumpur, Malaysia.
Terakhir di SEA Games 1991 Manila, ia meraih emas nomor 4.800 massed start. Sebagai pelatih ia telah mengantongi sertifikat IOC Cycling Course 1993, 1997, dan 2003 dengan gelar The Best Indonesia Coach dan pemilik sertifikat High Level Coach UCI.
Baca Juga: Buntut Kasus Mas Bechi, Ponpes Shiddiqiyah Jombang Langsung Ditinggal Para Santri
Sebelum koma akibat kecelakaan, tercatat Puspita Mustika Adya pernah menangani tim balap sepeda Brunei Darussalam pada tahun 2008.(mcr16/jpnn)
Puspita Mustika Adya tengah menjalani pengobatan secara marathon akibat kecelakaan yang didapat saat menangani tim balap sepeda Brunei Darussalam
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Naufal
- Perluas Jaringan Global, dibimbing.id Gandeng Perusahaan Brunei
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Makanan dari 3 UMKM Nunukan ke Brunei Darussalam
- DesktopIP Raih Penghargaan di APICTA Awards 2024
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Kepala BPIP Ajak WNI di Brunei Darussalam Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pemilu 2024
- Letkol Piper