Kondisi Warga Indonesia di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi
Sementara untuk mengatasi kebosanan di rumah karena kondisi 'pause' di New York, Hendy dan Olin melakukan banyak kegiatan, termasuk yang mereka tidak pernah lakukan sebelumnya.
"[Karena] enggak tahu lagi mau ngapain, kami bertiga senam di depan televisi dengan panduan YouTube ... kami ber-zumba bertiga dengan baju olahraga lengkap," tutur Olin, yang mengaku sebelumnya ia tidak suka berolahraga.
Video: Hendy dan Olin melakukan hal-hal yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya, seperti menari zumba (Indonesian)
Tetapi karena pemberitaan tentang situasi corona di New York, Olin dan Hendy harus sering menenangkan orangtua dan keluarga di Indonesia yang mengkhawatirkan keadaan mereka.
Tinggal tanpa keluarga di negeri orang, membuat Hendy dan Olin rindu bersilaturahmi dengan sesama umat muslim asal Indonesia, terutama menjelang bulan Ramadan dan saat lebaran nanti.
Kini mereka juga merisaukan potensi meningkatnya tindakan kriminalitas di New York, karena naiknya jumlah pengangguran.
Akhir pekan kemarin, ribuan warga Amerika Serikat turun ke jalan melakukan unjuk rasa dengan tuntutan segera dibukanya kembali pusat-pusat dan kegiatan ekonomi, karena mereka telah merasakan dampaknya.
Italia: 'Seperti dalam mimpi'
Photo: Marlina dan suaminya, Eriberto beserta putranya, Romeo Raja tinggal di kota Verona, Italia. (Koleksi pribadi)
Warga Indonesia yang tinggal di negara-negara dengan ratusan ribu kasus virus corona tidak hanya merasa khawatir soal kesehatan mereka
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka