Kondisi Warga Indonesia di Kota-kota Dunia dengan Jumlah Kasus Virus Corona Tertinggi

Sementara untuk mengatasi kebosanan di rumah karena kondisi 'pause' di New York, Hendy dan Olin melakukan banyak kegiatan, termasuk yang mereka tidak pernah lakukan sebelumnya.
"[Karena] enggak tahu lagi mau ngapain, kami bertiga senam di depan televisi dengan panduan YouTube ... kami ber-zumba bertiga dengan baju olahraga lengkap," tutur Olin, yang mengaku sebelumnya ia tidak suka berolahraga.

Tetapi karena pemberitaan tentang situasi corona di New York, Olin dan Hendy harus sering menenangkan orangtua dan keluarga di Indonesia yang mengkhawatirkan keadaan mereka.
Tinggal tanpa keluarga di negeri orang, membuat Hendy dan Olin rindu bersilaturahmi dengan sesama umat muslim asal Indonesia, terutama menjelang bulan Ramadan dan saat lebaran nanti.
Kini mereka juga merisaukan potensi meningkatnya tindakan kriminalitas di New York, karena naiknya jumlah pengangguran.
Akhir pekan kemarin, ribuan warga Amerika Serikat turun ke jalan melakukan unjuk rasa dengan tuntutan segera dibukanya kembali pusat-pusat dan kegiatan ekonomi, karena mereka telah merasakan dampaknya.
Italia: 'Seperti dalam mimpi'

Warga Indonesia yang tinggal di negara-negara dengan ratusan ribu kasus virus corona tidak hanya merasa khawatir soal kesehatan mereka
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas