Konflik di PDIP: Ganjar Pranowo Makin Populer, Puan Maharani Jadi Buah Bibir
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut munculnya konflik dari peristiwa tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke acara pengarahan kader PDIP yang dihadiri Puan Maharani hanyalah rekayasa politik.
"Layak dicurigai jika konflik ini adalah rekayasa sistematis," kata Dedi, Selasa (25/5).
Dosen Komunikasi Politik Universitas Telkom itu mengatakan, pihak-pihak yang berkonflik setelah acara pengarahan kader PDIP justru diuntungkan secara politik.
Ganjar, kata Dedi, bisa makin populer sebagai kader tertindas karena tidak diundang ke acara pengarahan kader PDIP.
Begitu pula Puan yang bisa menjadi buah bibir di kalangan publik maupun internal partai berwarna kebesaran merah itu setelah acara pengarahan kader yang digelar di Jawa Tengah tersebut.
"Keduanya bisa membangun popularitas, tugas besarnya adalah mengonversi popularitas itu menjadi elektabilitas," ujar Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik (PSDPP).
Dedi tidak memungkiri muncul narasi Puan cemburu dengan elektabilitas Ganjar setelah peristiwa pengarahan kader PDIP.
Namun, kata dia, Puan tidak miliki alasan kuat untuk cemburu karena waktu promosi politik masih cukup panjang hingga 2023.
Direktur Eksekutif IPO menyebut kemunculan masalah terkait Ganjar Pranowo dan Puan Maharani hanyalah rekayasa politik.
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN
- Tim 7 Jokowi Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran dengan Membantu Masyarakat
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- PDIP Minta Suara PSI dan Demokrat Dinihilkan Buat Dapil Ini