Konflik Internal sejak 2014 Tak Kunjung Usai, Golkar Masih Bertahan

Konflik Internal sejak 2014 Tak Kunjung Usai, Golkar Masih Bertahan
Bendera Partai Golkar. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies (IPS) Alfarisi Thalib menduga konflik di internal Partai Golkar yang terjadi di Pemilu 2014 lalu, masih berlangsung hingga saat ini.

Meski dengan intensitas yang berbeda, faksi-faksi di dalam partai berlambang beringin masih bersitegang. Kelompok kepentingan pun masih saling menegangkan urat leher.

Meski konflik datang silih berganti, Alfarisi melihat Golkar tetap tumbuh rindang dan tidak mengalami turbulensi. Dalam proses kaderasi pun partai ini justru terjadi surplus kader-kader terbaik.

"Beberapa hal yang membuat Golkar imun terhadap berbagai persoalan antara lain, partai ini merupakan partai tengah, tidak kiri juga tidak kanan, melainkan almanzilah bainal manzilatain," ujar Alfarisi di Jakarta, Jumat (27/9).

Menurut Alfarisi, konsep yang dimaksud membuat Golkar sangat fleksibel, dapat dengan cepat melakukan penyesuaian diri terhadap kondisi sosial politik yang dihadapi, dan memiliki banyak jalan alternatif untuk keluar dari berbagai kemelut.

Kekuatan Golkar lainnya menurut Alfarisi, tidak bergantung pada satu individu tertentu. Bahkan tanpa ketua umum pun, proses politik Partai Golkar bisa berjalan.

Karena yang memiliki kekuasaan tertinggi bukan personal, melainkan konstitusi partai, AD/ART, tata kerja partai dan hasil rapat pleno.

"Proses pengambilan kebijakan partai secara konstitusional bukan berdasarkan kemauan ketua umum, bukan pula atas perintah personal tertentu, melainkan diambil secara kolektif kolegial melalui rapat pleno sebagai forum tertinggi dalam mengambillan keputusan partai," ucapnya.

Partai Golkar tetap berjalan karena ada AD/RT meski terjadi konflik internal sejak 2014 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News