Konflik Lahan di Jambi, Warga Mengamuk

Konflik Lahan di Jambi, Warga Mengamuk
Konflik Lahan di Jambi, Warga Mengamuk
MUARATEBO- Konflik lahan yang melibatkan warga dan perusahaan meletus lagi di Jambi. Belum lagi selesai kasus Senyerang, di Kabupaten Tanjab Barat, kemarin (11/1), kasus serupa terjadi di Kabupaten Tebo. Ratusan Massa mengamuk dan membakar base camp karyawan dan alat berat milik PT Lestari Asri Jaya (LAJ) yang berlokasi di wilayah Kecamatan Tujuh Koto Ilir, sekitar 75 Kilomerter dari Kota Tebo.

Selain Mess dan alat berat, seorang polisi dikabarkan juga jadi korban amukan massa. Bahkan, informasi terakhir yang diterima Jambi Independent (Group JPNN) malam tadi, seorang karyawan perusahaan yang bergerak dibidang Hutan Tanaman Industri (HTI) itu juga ikut dibakar massa. Informasinya, hingga malam tadi, karyawaan nahas itu masih dirawat intensif di Puskesmas Rimbo Bujang, Tebo.

Informasinya yang diperoleh menyebutkan, konflik antara PT LAJ dengan warga ini berawal dari saling klaim kepemilikan lahan yang luasnya diperkirakan kurang lebih 60.000 hektare. Kedua belah pihak sama-sama ngotot mengklaim sebagai pihak yang sah mengelola lahan ribuan hektar tersebut.

Warga--yang mayoritas pendatang-, mengaku telah membeli lahan tersebut dari warga setempat yang telah lama menetap di sekitar lokasi. Mereka bersikeras mengatakan lahan itu adalah milik mereka. Sementara pihak perusahaan juga mengklaim lahan yang disengketakan itu berada di lokasi izin yang mereka peroleh. Karena itu, perusahaan lantas mnggarap lahan yang bersengketa itu.

MUARATEBO- Konflik lahan yang melibatkan warga dan perusahaan meletus lagi di Jambi. Belum lagi selesai kasus Senyerang, di Kabupaten Tanjab Barat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News