Konflik Lahan di Jambi, Warga Mengamuk

Konflik Lahan di Jambi, Warga Mengamuk
Konflik Lahan di Jambi, Warga Mengamuk
Inilah yang menyulut kemarahan warga. Awal dari serangkaian kerusuhan itu terjadi Selasa (10/1) lalu. Warga yang marah memukul salah seorang karyawan PT LAJ yang dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab merebut lahan mereka.

Merasa tidak senang dengan perbuatan warga, pihak perusahaan melaporkan kasus penganiayaan tersebut kepada polisi.  Namun, ketika mau melakukan penangkapan pelaku penganiayaan tersebut mendapatkan perlawanan dari warga. Ratusan warga yang sudah emosi menyerang polisi.

Di pihak polisi, melihat jumlah massa cukup banyak langsung menarik diri. Namun, salah seorang anggota polisi sempat dipukul warga menggunakan kayu balok saat hendak menyelamatkan diri masuk ke mobil. Akibatnya, kepala polisi tersebut luka robek dan dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Kabarnya, saat ini anggota yang dipukul warga tersebut dirujuk ke RSUD Bungo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Kepalanya yang luka mendapat 20 jahitan.

Kemarahan warga berlanjut Rabu (11/1) kemarin.  Sekitar pukul 16.00, warga menyerang dan membakar base camp karyawan dan alat berat PT LAJ. Akibatnya dua base camp, satu pos keamanan, dua alat berat dan tiga sepeda motor ludes  terbakar.

MUARATEBO- Konflik lahan yang melibatkan warga dan perusahaan meletus lagi di Jambi. Belum lagi selesai kasus Senyerang, di Kabupaten Tanjab Barat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News