Konflik Lahan juga Diteriakkan
Selasa, 30 April 2013 – 09:21 WIB
Selain itu juga, lanjutnya, pada pendidikan yang mahalnya biaya pendidikan khususnya anak-anak buruh dan tani. Demikian juga pada miskin kota. "Itu sebagian dari 19 tuntutan kita yang akan kita sampaikan pada pihak DPRD Sumut dan Gubsu," ucapnya seperti diberitakan Sumut Pos (Grup JPNN).
Baca Juga:
Dalam melakukan orasi nanti, Ahmadsyah mengatakan, memberikan surat kepada DRPD Sumut. Selain itu melakukan treatikal dan melakukan nyanyian saat melakukan aksi nantinya.
Erwin Manalu, sebagai anggota Kontras Sumut mengatakan, dengan adanya ke 19 persoalan itu merupakan tuntutan dari persoalan rakyat. "Misalkan persoalan tani, sekolah, guru. Untuk itu momen tertentu ini menjadi masalah rakyat yang semua harus bersatu," kata dia.
Sedangkan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM berharap agar pengusaha, buruh dan pemerintah bisa bersinergi dalam menangani berbagai konflik yang ada di dalam perusahaan, maka persoalan buruh tidak akan terjadi lagi. Untuk itu harus terus dibina kebersamaan dan sinergitas tersebut sehingga terbangun jembatan hati diantara pengusaha, buruh dan pemerintah.
MEDAN - Humas Front Perjuangan Rakyat Tertindas (FPRT) dan Ketua Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) Sumut, Ahmadsyah mengatakan, ada 2.000
BERITA TERKAIT
- Kapolda Irjen Fakhiri Tantang KKB Perang Terbuka
- Penyesuaian Tarif Parkir di Denpasar Resmi Diberlakukan Per 1 Mei 2024, Ini Perinciannya
- Bocah yang Hanyut Saat Berenang di Sungai Borang Ditemukan Meninggal Dunia
- Asyik Berenang di Sungai Borang Palembang, Bocah Tenggelam
- Polisi Tangkap 2 Pelaku Judi Slot Online di Nagan Raya
- Kapolres Siak Manfaatkan Teknologi Drone untuk Mengawasi Pengamanan Unjuk Rasa Hari Buruh