Kongres Diduga Diintimidasi, Ketum dan Sekjen GMNI Datangi Polda Maluku

Kongres Diduga Diintimidasi, Ketum dan Sekjen GMNI Datangi Polda Maluku
Kongres XXI GMNI di Ambon, Provinsi Maluku, 28 November sampai dengan 2 Desember 2019. ILUSTRASI. Foto: Dok. GMNI

jpnn.com, AMBON - Ketua Umum (ketum) dan Sekretaris Jenderal (sekjen) DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendatangi Mapolda Maluku.

Kedatangan mereka guna melaporkan dugaan intimidasi dalam Kongres ke-21 GMNI di Ambon, pada Kamis (28/11) - Senin (2/12).

Robayatullah K Jaya, Ketum GMNI mengatakan, ada sejumlah pihak yang diduga beruapaya menggagalkan kongres dengan melakukan tindakan mengarah intimidatif. Hal itu dirasakan sejak awal sejak awal dibukanya agenda persidangan kongres.

“Langkah pertama kami adalah upaya pengamanan kader-kader yang terjebak dalam forum Kongres," ungkapnya.

Sementara, Sekjen DPP GMNI Clance Teddy menambahkan bahwa pihak panitia beserta sejumlah oknum pengurus berupaya melakukan tindakan inkonstitusional. Yakni dengan memaksakan kongres berjalan tanpa mengizinkam sejumlah peserta yang sudah dinyatakan sah untuk masuk ke dalam sidang kongres.

"Hal inilah yang kemudian memaksa saya dan ketua umum untuk menjalankan tanggung jawab moril, tapi sayangnya tindakan mereka semakin di luar kendali. Bahkan posisi saya dan ketum tidak dihargai," tegasnya.

Sampai kondisi terkini banyak peserta melaporkan adanya suasana dalam kongres sudah tidak kondusif serta membutuhkan penanganan evakuasi segera terkait pengamanan dan psikologis peserta.(jpnn)

Ketua Umum (ketum) dan Sekretaris Jenderal (sekjen) DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendatangi Mapolda Maluku.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News