Konon Ada yang Tak Biasa dari Penembakan Brigadir J, Kapolri Sampai Turun Tangan

Konon Ada yang Tak Biasa dari Penembakan Brigadir J, Kapolri Sampai Turun Tangan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus membentuk tim khusus penanganan kasus itu membuktikan insiden tersebut bukan kriminalitas biasa. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Arthur Josias Simon Runturambi menyatakan kepercayaan publik terhadap Polri bisa turun jika kasus tewasnya Brigadir J tidak diselesaikan secara tuntas.

Pasalnya, menurut dia, permasalah itu sudah menjadi perhatian publik.

"Terjadi di lingkungan Polri, di kompleks pejabat tinggi, di wilayah yang memang sebetulnya semua pengaturannya sudah ada. Pertanyaannya kenapa terjadi?" kata Artur kepada wartawan, Rabu (13/7).

Dia juga tidak ingin menduga-duga apa di balik insiden tersebut.

Namun, dia menyebutkan bahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus membentuk tim khusus penanganan kasus itu membuktikan insiden tersebut bukan kriminalitas biasa.

"Menurut saya, perhatiannya memang sudah besar dan luas. Jadi, dimensi kasus ini bukan lagi kasus kriminalitas biasa," lanjutnya. 

Sebelumnya, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap detik-detik penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).

Dia menyebut penembakan berawal dari tindakan tercela Brigadir J yang memasuki kamar pribadi Irjen Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus membentuk tim khusus penanganan kasus itu membuktikan insiden tersebut bukan kriminalitas biasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News