Konon Isu Dinasti Politik Tidak Menggerus Elektabilitas Gibran bin Jokowi
Sementara itu, Bagyo Wahyono menempati posisi ketiga pemilik elektabilitas tertinggi menurut survei IPI.
Penantang Gibran pada Pilwako Solo itu mendapatkan elektabilitas sebesar 1,3 persen.
Begitu pula ketika IPI melakukan survei dengan menyodorkan enam nama kandidat Pilwako Solo 2020.
Elektabilitas Gibran kembali menjadi yang tertinggi dengan 44,9 persen.
Bahkan, dalam simulasi dua nama pun Gibran selalu unggul dari pesaingnya. Misalnya saat nama Gibran disandingkan dengan Achmad Purnomo.
Dalam simulasi itu, Gibran mendapatkan elektabilitas 45,6 persen. Sementara Achmad Purnomo 8,7 persen dan sisanya 45,8 persen belum menentukan.
Kemudian Gibran kembali unggul ketika IPI melakukan survei dengan simulasi melawan Bagyo Wahyono.
Gibran mendapatkan elektabilitas 49,7 persen, Bagyo mengantungi 1,6 persen. Sisanya 48,7 persen belum menentukan.
Analisis Karyono Wibowo soal kemungkinan isu dinasti politik bisa menggerus elektabilitas seorang kandidat. Berikut penjelasannya.
- PTUN Menyatakan Tak Dapat Menerima Gugatan TPDI
- Komarudin Hidayat: Praktik Politik Dinasti Ingkari Sejarah
- Ray Rangkuti: Jokowi Korbankan Demokrasi Demi Kepentingan Keluarga
- Pengamat Politik: Wajar Media Asing Soroti Perkembangan Demokrasi di Indonesia
- Maqdir Ismail Sebut Ganjar-Mahfud Punya Kualitas yang Dibutuhkan sebagai Pemimpin
- TPDI dan Perekat Nusantara Menggugat ke PTUN Jakarta Perihal Nepotisme Dinasti Politik Jokowi