Konser Langit
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ajaran Islam memang menyebar dengan sangat masif.
Akan tetapi, penyebaran itu hanya bersifat kulit saja tanpa pendalaman isi.
Para tradisionalis menghkawatirkan, pengajian digital tidak akan mutawatir, tidak menyambung kepada sumber yang otoritatif dan dikhawatirkan akan menimbulkan radikalisme dan ekstremisme.
Perubahan sosial itu akan membawa konsekuensi perubahan tradisi, yang pada akhirnya akan menghilangkan otoritas elite agama.
Dengan munculnya teknologi digital otoritas itu berpidah dari para kiai tradisional kepada para kiai digital generasi UHA dan kawan-kawan.
Penolakan terhadap Konser Langit dikaitkan dengan sinyalemen bahwa UHA adalah pendukung HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang sudah dibubarkan pemerintah.
Tuduhan ini tidak pernah diverifikasi langsung kepada UHA atau pun dibuktikan melalui pengadilan.
Beberapa waktu yang lalu di media sosial beredar daftar gelap mengenai ustaz-ustaz yang dikategorikan sebagai radikal.
Konser langit adalah nama yang diberikan anak-anak milenial di Jati untuk serangkaian acara dakwah yang diisi oleh pendakwah milenial Ustaz Hanan Attaki (UHA).
- Gegara Puluhan Ribu Video, Rusia Ancam Google - YouTube
- Tanam Pohon Ganja di Kebun Belajar dari YouTube
- GPA Washliyah Minta Semua Pihak Terima Putusan MK yang Sudah Final
- Terima Kunjungan Country Head YouTube Indonesia, Ketua MPR Bamsoet Sampaikan Hal Ini
- YouTube Music Versi Desktop Kini Bisa Memutar Lagu Saat Luring
- Google Bakal Mengakhiri Aplikasi Podcasts Secara Global Pada Tahun Ini