Konsumsi Listrik 4 Pusat Perbelanjaan di Jakarta Menurun

Penurunan penjualan listrik sebenarnya tidak hanya terjadi pada golongan bisnis, tetapi juga golongan rumah tangga dan industri.
Penurunan penjualan listrik untuk golongan rumah tangga tercatat 0,25 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk pelangan R1/ kurang dari 300 VA yang sensitif terhadap tarif listrik, penurunan daya beli dan kenaikan biaya listrik berdampak pada upaya penghematan.
”Sekarang rumah tangga pakai lampu LED. Kalau pelanggan 1.300 mw memakai LED, ada potensi pengurangan beban 59.371 kWh per bulan,’’ jelas Rofik.
Untuk pelanggan industri, lanjut dia, sebenarnya penjualan listrik masih tumbuh 2,2 persen.
Namun, kini semakin banyak industri yang membangun pembangkit listrik sendiri dan paralel dengan pembangkit PLN.
Dengan maraknya hal itu, potensi pelanggan untuk mengurangi konsumsi listrik PLN per bulan sekitar 188.215.099 kWh.
”Beberapa pelanggan indusri migrasi menjadi pelanggan dengan daya lebih rendah. Hal itu disebabkan kendala produksi/pasar,’’ ujarnya.
Direktur PLN Ahmad Rofik mengatakan, ada empat pusat perbelanjaan di Jakarta yang mengalami penurunan konsumsi listrik terbesar.
- PLN IP Berdayakan Penyandang Disabilitas Untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
- PLN IP Penuhi Kebutuhan Energi Bersih Untuk Masyarakat Wilayah Terluar
- Perkenalkan Profil Perusahaan, PLN IP UBH Gelar Casual Meeting Bersama Wartawan
- PLTS Terapung Saguling Jadi Proyek Pertama yang Dibiayai Publik & Swasta
- GEAPP Dorong Percepatan Penerapan Energi Bersih di RI, Perlu Kerja Sama Multipihak
- Kembangkan Energi Surya, PLN Indonesia Power Perkuat Industri PLTS dari Hulu ke Hilir