Konsumsi Listrik Indonesia Terendah di Asean
Usulkan Tarif Listrik Progresif
Senin, 06 Juni 2011 – 01:51 WIB
Menurut Tumiran, karena sebagian besar listrik digunakan untuk kegiatan konsumtif, maka efek ke perekonomian menjadi kurang. "Berbeda jika listrik digunakan untuk kegiatan produktif, akan ada nilai tambah sehingga mendorong perekonomian," katanya.
Karena itu, lanjut Tumiran, pemerintah harus mengambil langkah strategis. Salah satunya dengan mendorong penguatan bagi PLN untuk bisa meningkatkan kapasitas pasokan listrik. "Artinya, dana untuk mengembangkan sektor kelistrikan harus cukup," jelasnya.
Tumiran mengakui, selama ini dana pemerintah lebih banyak tersedot untuk subsidi. Karena itu, harus ada pengalihan dana dari subsidi untuk mengembangkan infrastruktur listrik. "Untuk itu, sebagai anggota DEN, saya mengusulkan penerapan tarif listrik progresif," ujarnya.
Dengan tarif listrik progresif, maka subsidi diberikan untuk pemakaian dalam jumlah tertentu. Semakin banyak listrik yang dikonsumsi, maka porsi subsidi akan berkurang. "Dengan tarif listrik progresif ini, maka masyarakat yang biasanya boros listrik juga akan terpacu untuk bisa berhemat," katanya. (owi)
JAKARTA - Keterbatasan pasokan listrik membuat konsumsi listrik di Indonesia cukup rendah. Bahkan, jika dibandingkan dengan negara-negara di Asean,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PNM Mekaar Bikin UMKM Aneka Minuman di Kupang Makin Moncer
- Waspada, Penipuan atas Nama Bukalapak, Konsumen Jangan Sampai Terkecoh
- Menko Airlangga dan Sekjen OECD Bahas Akselerasi Keanggotaan Indonesia
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain
- MJEE Pasok Lift dan Eskalator di IKN, Gunakan Produk dengan TKDN hingga 40 Persen
- Dana Nasabah Dituding Hilang, BTN Tegas Beri Jawaban Begini