Konten Ekstrem YouTube Gerus Pendapatan Google
jpnn.com, NEW YORK - Google Inc kehilangan pemasukan hingga jutaan dolar setelah beberapa perusahaan terkemuka mencabut iklan dari YouTube.
Pencabutan iklan dilakukan, misalnya, oleh AT&T dan Verizon, GSK, Pepsi, Walmart, serta Johnson & Johnson.
Masalah tersebut berawal dari munculnya iklan dari merek-merek terkenal itu pada beberapa konten yang memuat pandangan ekstremis dan ujaran kebencian di YouTube.
Iklan merek Verizon bahkan muncul pada video berkonten ekstrem buatan ulama asal Mesir Wagdy Ghoneim dan video-video ujaran kebencian buatan Hanif Qureshi yang menjadi inspirasi teror pembunuhan.
’’Kami khawatir iklan kami juga muncul di konten video seperti itu,’’ ujar juru bicara AT&T dalam pernyataan resmi.
Peneliti Demos Alex Krasodomski-Jones menuturkan, masalah itu tidak hanya merusak reputasi perusahaan, tetapi juga menurunkan pendapatan.
YouTube mungkin didirikan sebagai situs web untuk berbagi video.
Namun, sama dengan Google dan Facebook, YouTube tidak lepas dari periklanan.
Google Inc kehilangan pemasukan hingga jutaan dolar setelah beberapa perusahaan terkemuka mencabut iklan dari YouTube.
- Jepang Mulai Tekan Apple dan Google
- Gmail Bakal Punya Fitur Ringkasan Pesan Yang Memanfaatkan AI Gemini
- Tanam Pohon Ganja di Kebun Belajar dari YouTube
- Pegawai Google yang Dipecat Gegara Demo Bela Palestina Bertambah, Duh!
- Android 15 Sajikan Informasi Kesehatan Memori Internal Ponsel
- Google Rilis Fitur Baru Untuk Kemudahan Pelanggan Workspace