Kontribusi Ilmuwan Australia Richard Chauvel Semasa Hidupnya Meneliti Papua dan Maluku
Perspektif yang ia berikan kaya data dan fakta, sehingga membantu mendudukkan perkara dari masalah yang tengah dibahas.
Dalam sebuah kesempatan, ia mengatakan perhatiannya pada hubungan Papua dan Australia bukan semata karena ia orang Australia.
"Tapi karena saya merasa saya cinta Papua, dan saya merasa saya orang Papua juga."
Dikenal sebagai orang yang perhatian
Salah satu koleganya di University of Melbourne, Dr Dave McRae mengaku hal yang paling mengesankan dari Dr Richard adalah perhatiannya terhadap orang lain dan usahanya menciptakan kesempatan kepada siapa saja yang memerlukan.
"Dia sangat memberi perhatian kepada para mahasiswa pascasarjana yang dibimbingnya, dan selalu memiliki waktu untuk berbincang dengan mereka," tutur Dr Dave.
"Dan kadang bekerja di belakang layar guna memastikan mereka mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian," tambahnya.
Kresno Brahmantyo mengenal Dr Richard sejak tahun 1989 yang saat itu adalah pembimbing skripsinya.
"Sejak itu Pak Richard menjadi mentor dan menjadi teman baik sampai akhir hayatnya.
Richard Chauvel adalah satu dari sedikit ilmuwan yang mendalami isu Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua
- ABK Asal NTT dan 9 WNA China Terombang-ambing di Laut Australia hingga ke Sukabumi
- Dunia Hari Ini: Pria Australia Diancam 12 Tahun Penjara di Bali
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Mempersulit Orang yang Suka Gonta-ganti Visa
- Gelar Workshop di Jayapura, Fesbul Terus Mendukung Kemajuan Sineas Lokal
- Dunia Hari Ini: Lukisan Raja Charles Jadi Serangan Aktivis Pencinta Hewan
- Dunia Hari Ini: Misteri Kematian Presenter TV Inggris Akhirnya Terjawab