Kontribusi Ilmuwan Australia Richard Chauvel Semasa Hidupnya Meneliti Papua dan Maluku

Kontribusi Ilmuwan Australia Richard Chauvel Semasa Hidupnya Meneliti Papua dan Maluku
Dr Richard Chauvel (kanan) bersama dengan koleganya, A/Prof Charles Coppel, menghadiri ulang tahun Indonesia Forum (03/12/2021). (Supplied: Indonesia Forum, University of Melbourne.)

Manuel Kaisiepo, mantan Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional dan Kabinet Gotong Royong menggambarkan Dr Richard sebagainya "satu-satunya pakar politik asing yang paling banyak melakukan kajian dan publikasi tentang persoalan politik di Papua" sejak otonomi khusus Papua diberlakukan di tahun 2001.

Manuel juga merasa Dr Richard memiliki informasi yang sangat lengkap tentang Papua karena kemampuannya menjalin komunikasi dengan semua unsur rakyat Papua, termasuk pemerintah daerah dan pusat.

'Saya cinta Papua'

Meski tak jarang berbeda pendapat, Bambang Darmono, mantan Kepala Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat antara tahun 2011-2014, sudah menganggap Dr Richard sebagai sahabat.

"Bagi saya Profesor Richard adalah seorang Indonesianis yang mumpuni dan fair," ujarnya.

"Saya sering berdiskusi tentang Papua dan Aceh dengan beliau ketika beliau di Indonesia atau kalau saya sedang di Melbourne," kata Bambang.

Pakar studi Indonesia di Australian National University (ANU) di Canberra Profesor Edward Aspinall menyebut Richard Chauvel sebagai seorang analis Indonesia modern sekaligus sejarawan yang hebat.

Menurutnya, Dr Richard adalah seseorang yang bersikap adil dan mau mendengarkan pendapat dari mereka yang tidak masuk dalam kelompok dominan.

Dr Richard sudah beberapa kali menjadi narasumber ABC News dan ABC Indonesia untuk artikel dan berita terkait soal Papua.

Richard Chauvel adalah satu dari sedikit ilmuwan yang mendalami isu Indonesia Timur, khususnya Maluku dan Papua

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News