Dirut SIG Paparkan Kontribusi Perusahaan dalam Manfaatkan Sampah Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Dirut SIG Paparkan Kontribusi Perusahaan dalam Manfaatkan Sampah Sebagai Bahan Bakar Alternatif
RDF diproses melalui metode biodrying untuk dijadikan energi terbarukan dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Foto dok SIG

jpnn.com, JAKARTA - PT Semen Indonesia Tbk (SIG) memilih untuk lebih fokus terkait masalah sustainability. Hal ini dilakukan SIG sebagai pemanfaatan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan, SIG berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi demi memaksimalkan kinerja perusahaan.

Salah satunya yaitu melalui upaya pemanfaatan energi alternatif untuk bahan bakar, sebagai bagian dari dukungan nyata perusahaan terhadap langkah pemerintah dalam mengurangi penggunaan batu bara. 

““Dengan didorong oleh visi perusahaan dan sustainability strategy yang kami miliki, maka fokus kami lebih pada circular economy business sebagai keunggulan kompetitif kami. Kami ingin memberikan solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan sampah domestik yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan juga masyarakat luas,” ujar Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso.

Dijelaskan Hendi, semua pabrik SIG kini tanpa terkecuali telah menggunakan biomassa sebagai bahan bakar alternatif.

Di pabrik Solusi Bangun Andalas (Aceh), Semen Padang (Sumatera Barat) dan Semen Tonasa (Sulawesi Selatan) misalnya, bahan bakar alternatif yang dipakai berasal dari sekam padi dan serbuk gergaji.

Sedangkan sejak 2008 lalu, seluruh operasional di Pabrik Tuban, Jawa Timur, juga telah menggunakan bahan bakar biomassa dari sekam padi, sabut kelapa, limbah tembakau, dan juga biji jagung.

“Semua limbah pertanian itu kami dapat dari sejumlah kabupaten di Jawa Timur, antara lain Tuban, Lamongan, Bojonegoro, dan Banyuwangi. Tahun ini, setiap bulan Pabrik Tuban menerima kiriman sekam padi sebanyak 2.553 ton, cocopeat sebanyak 244 ton, limbah tembakau sebayak 244 ton, serta kertas reject sebanyak 90 ton, semuanya untuk sumber bahan bakar alternatif kami,” ungkap Hendi.

Semua pabrik SIG kini tanpa terkecuali telah menggunakan biomassa sebagai bahan bakar alternatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News