Kontroversi Kata 'Allah' di Malaysia

Kontroversi Kata 'Allah' di Malaysia
Kontroversi Kata 'Allah' di Malaysia

Kontroversi Kata 'Allah' di MalaysiaSAAT ini kerukunan antar-agama di Malaysia sedang bergejolak karena konflik penggunaan kata "Allah" bagi non-Muslim.

Masalah ini terdengar sangat aneh di Indonesia, dimana kata "Allah" bebas dipakai oleh siapa saja dalam praktik ibadah agama masing-masing.

Saya ingin berbagi perspektif mengenai isu kompleks ini, dan ingin menunjukkan bagaimana negara-negara di Asia Tenggara telah berkembang secara berbeda. Mungkin saja beberapa pelajaran bisa dipetik dari isu memprihatinkan ini.

Baca Juga:

Awalnya, banyak orang Muslim Malaysia yang tidak terima penggunaan kata "Allah" oleh orang non-Muslim. Beberapa kalangan bahkan menganggap bahwa itu adalah upaya halus penyebaran agama yang merupakan pelanggaran di Malaysia.

Namun, orang Kristen terutama Gereja Katolik Roma berpendapat bahwa orang Kristen Malaysia (khususnya yang berasal dari Sabah dan Sarawak) telah menggunakan kata Allah selama berabad-abad tanpa kontroversi.

Masalah ini mencuat pada tahun 2009 ketika sebuah surat kabar mingguan gereja katolik Roma Malaysia, Herald dilarang menggunakan kata 'Allah' dalam surat kabar versi Bahasa Malaysianya oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia.

Baca Juga:

Kemudian, Gereja Katolik menggugat masalah ini ke pengadilan karena menganggap larangan tesebut inkonstitusional.

Namun keputusan dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi pada 2013, yang menganggap bahwa kata "Allah" bukan bagian integral dari keyakinan umat Kristen.

SAAT ini kerukunan antar-agama di Malaysia sedang bergejolak karena konflik penggunaan kata "Allah" bagi non-Muslim. Masalah ini terdengar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News