Konvalesen Monica

Oleh: Dahlan Iskan

Konvalesen Monica
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Tapi kali ini fokus saja untuk pengobatan Covid," ujar Monica.

Plasma Konvalesen sendiri, kata Monica, bukan ilmu baru. Plasma itu sudah pula dipaka pada pandemi Flu Spanyol nun di tahun 1918. Lalu dipakai lagi di setiap ada pandemi seperti Ebola atau MERS.

Di Maranatha, Monica tidak hanya mendapat gelar dokter umum. Tapi juga mendapat suami: Aloysius Suryawan –alumni asrama SMA Santo Yusuf Malang. Dari perkawinan ini lahir anak tunggal. Jadi dokter juga.

Sang ayah sempat tahu ketika Monica mendaftar ke fakultas kedokteran. Sempat tahu juga kalau Monica diterima, meski belum lagi masuk kuliah. Keesokan harinya sang ayah meninggal dunia. Umurnya 56 tahun. Punya penyakit tekanan darah tinggi.

Tinggal ibunda yang menyaksikan putrinya dengan prestasi tingginya. Sang ibu, 86 tahun, kini tinggal bersama Monica di Bandung.

Monica bangga dengan Surabaya: penyumbang plasma konvalesen tertinggi di Indonesia. Apalagi Sidoarjo, tetangga Surabaya juga di urutan kedua.

Memahami fenomena konvalesen ini saya kembali teringat Vaksin Nusantara –topik Disway edisi besok, atau kapan-kapan. (*)

Yuk, Simak Juga Video ini!

plasma Konvalesen itu tidak hanya baik untuk penderita Covid-19. Pun juga untuk orang yang belum terkena.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News