Konversi Mitan ke Batubara Dinilai Gagal

Konversi Mitan ke Batubara Dinilai Gagal
Konversi Mitan ke Batubara Dinilai Gagal
MATARAM- Anggota DPRD NTB dari Fraksi Nurani Bangkit Reformasi (FNBR), Najamudin Mustafa menilai Pemprov NTB gagal mengurus program konversi minyak tanah ke batu bara. Alasannya, hingga saat ini 5.000 tungku batu bara yang dikerjakan PT Gerbang NTB Emas (GNE) tidak mampu terpenuhi.

Padahal, jika target jumlah tungku tersebut tidak terpenuhi, maka secara otomatis akan berdampak pada proses pengovenan tembakau. "Proses pengovenan bisa-bisa terbengkalai dan otomatis para petani tembakau pun akan mengalami kerugian yang cukup besar," kata salah satu anggota FNBR DPRD NTB TGH Najamudin Mustafa.

Menurutnya, saat ia turun ke lapangan, banyak sekali temuan terkait persiapan konversi yang dijalankan pemprov ini. Misalnya minyak tanah tidak tersedia, batu bara tidak mencukupi, lebih-lebih tungku batu bara, termasuk persiapan sumberdaya manusia. "Kalau melihat permasalahan di lapangan, saya menilai pemprov gagal," tegas pria asal Lombok Timur ini.

Karena itu, Najamudin mengusulkan agar pemprov kembali ke pola awal yaitu menggunakan minyak tanah. Ketersediaan minyak tanah itu sendiri bagi Najamudin dapat diperoleh dari dana cukai tembakau yang dikelola melalui kerjasama negara yang memproduksi minyak tanah seperti negara Timur Tengah, atau Arab Saudi.

MATARAM- Anggota DPRD NTB dari Fraksi Nurani Bangkit Reformasi (FNBR), Najamudin Mustafa menilai Pemprov NTB gagal mengurus program konversi minyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News