Koordinator RRJHM: Kami Seperti Kucing Beranak

Koordinator RRJHM: Kami Seperti Kucing Beranak
Koordinator RRJHM, dr Danang Ardiyanto. Foto Arwan Mannaungeng/JPNN.com

Perubahan paradigma pengobatan dari kimiawi ke tradisional yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah pasien di RRJHM sebenarnya bukan hal yang baru. Lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa ada sekitar empat miliar atau 80 persen dari populasi dunia saat memanfaatkan pengobatna herbal dan berbahan natural untuk beberapa aspek perawatan demi meningkatkan kualitas kesehatannya.

Sementara di Indonesia, pengobatan dengan jamu sebetulnya sudah membudaya. Tradisi minum jamu yang berasal dari tanaman obat dikenal turun temurun. "Ini membutuhkan dasar pembuktian ilmiah sehingga dapat diterima masyarakat," kata Kepala Badan Litbangkes, Prof Dr dr Tjandra Yoga Aditama Sp, P (K).

Pembuktian ilmiah yang dimaksud adalah saintifikasi jamu dengan melakukan penelitian mengenai pemanfaatan jamu serta bahan herbal dalam upaya memperoleh bukti ilmiah atas manfaat untuk menjaga dan memelihara kesehatan serta mengobati penyakit berdasarkan kaidah ilmiah.

Saintifikasi jamu ini juga dipandang perlu oleh industri farmasi. Vice President Sales and Marketing for Professional Products SOHO Global Health, Sugiharjo mengatakan produk obat dengan bahan herbal asli Indonesia bisa bersaing secara global bila mutunya dan keamanannya terjamin.

"Tentu ini akan berekses pada terciptanya kemandirian obat bagi bangsa Indonesia, serta mampu meningkatkan kesejahteraan para petani herbal," kata Sugiharjo.

Sejauh ini, program pendidikan dan latihan dokter mengenai saintifikasi jamu sudah digelar 13 kali. Sudah ada 343 dokter yang mengikuti pelatihan. Angkatan XIII saat ini digelar dari 5-10 Desember 2014 atas kerja sama SOHO Global Health dengan B2P2TOOT di Diklat Iptek dan Jamu, Tawangmangu. (awa/jpnn)


SOLO - Pasien Rumah Riset Jamu Hortus Medicus (RRJHM) terus meningkat. Sejak beroperasi tahun 2007, jumlah orang yang berobat di rumah sakit herbal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News