Korban Bangunan
Oleh: Dahlan Iskan
Teman saya itu sudah punya pabrik serupa di kabupaten lain. Kini sudah tak terhitung banyaknya pabrik bata ringan di seluruh Jawa.
Memang usaha bata akan pindah dari usaha rakyat ke kapitalistik, tetapi itulah yang terjadi.
Saya waktu kecil bisa membuat bata merah. Mengaduk tanahnya. Mencetaknya. Menjemurnya: dengan menumpuknya bersilang-silang. Memanggulnya ke tempat pembakaran.
Sekali panggul kuat lima bata mentah. Lalu membakarnya: satu harmal. Sekali bakar 1000 bata.
Saya sama sekali tidak tahu bahwa bata merah tidak ideal untuk bangunan di wilayah gempa. Rasanya orang Cianjur juga tidak tahu.
Apakah setelah gempa ini mereka membangun kembali rumah dengan taat aturan gempa itulah persoalan kita.
Semua ahli heran: gempanya 5,6 skala richter. Korbannya begitu banyak.
Maka benar: gempa tidak membunuh manusia; bangunanlah yang membunuh mereka. (*)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Gempa Cianjur itu sebenarnya hanya 5,6 skala richter. Bahwa begitu banyak bangunan yang roboh pertanda itu tadi: disiplin yang rendah dalam memenuhi...
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
- 1 Jemaah Calon Haji Asal Pacitan Meninggal Dunia di Madinah, Ini Penyebabnya
- Sosok Almarhum Acep Purnama di Mata Ridwan Kamil: Teman Seperjuangan Membangun Jabar
- Mantan Bupati Kuningan Meninggal, Ridwan Kamil: Saya Bersaksi Beliau Orang Baik
- Kereta Cepat SFO-LA
- Innalillahi, Satu Jemaah Calon Haji Asal Asrama Donohudan Solo Meninggal Dunia di Madinah
- Gagal Menikah Dengan Gadis Pujaan, Hidayat Nekat Gantung Diri