Korban Bentrok Aksi 4 November, Dua Mahasiswa Masuk IGD

Korban Bentrok Aksi 4 November, Dua Mahasiswa Masuk IGD
Massa saat bentrok dengan aparat saat demo di depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka berunjuk rasa menuntut pemerintah untuk mengusut kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Tadi malam, Pimpinan Ponpes Ihya As Sunnah, Paseh, Cihideung, Kota Tasikmalaya Ustad Maman Suratman bersama rombongan sebagian demonstrans asal Tasik pulang ke Kota Tasikmalaya dari Jakarta.

“Kami menuju Tasikmalaya dan baru sampai di Bandung. Kami meninggalkan aksi sebelum mangrib dan keluar dari Jakarta sekitar pukul 19. 00,” ungkapnya saat dihubungi.

Untuk itu Ustad Maman pun tidak sempat melihat gesekan yang terjadi antara pihak kepolisian dan para pendemo tadi malam usai demo bubar.

”Karena aksi tersebut terjadi setelah salat Isya,” ucapnya.

Ustad Maman mengatakan massa kecewa karena Presiden Jokowi tidak muncul menemui massa kemarin.

”Yang pertama (menemui) Wiranto (Menkopulhukam), kemudian Wapres (Jusuf Kalla, Red). Nah ada janji bahwa penyelesaian kasus tersebut akan selesai dua minggu. Nah itu kan belum tentus, Habib Rizieq mengintruksikan FPI untuk jangan dulu bubar,” bebernya.

Menurut Ustad Maman, seluruh aktivis Mujahidin sudah balik kanan kecuali Almumtaz (Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya) dan FPI.

”Karena instruksi dari Habib Rizieqnya tidak boleh pulang dulu,” ungkapnya.

TASIK – Aksi Bela Islam II yang menuntut pengusutan tuntas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di Jakartam, kemarin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News