Korban Bentrok Aksi 4 November, Dua Mahasiswa Masuk IGD

Korban Bentrok Aksi 4 November, Dua Mahasiswa Masuk IGD
Massa saat bentrok dengan aparat saat demo di depan Istana Merdeka di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka berunjuk rasa menuntut pemerintah untuk mengusut kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com - TASIK – Aksi Bela Islam II yang menuntut pengusutan tuntas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di Jakartam, kemarin (4/11) diwarnai aksi bentrok massa aksi dengan aparat kepolisian.

Beberapa orang menjadi korban, di antaranya dua mahasiswa asal Tasikmalaya.

Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Tasikmalaya Asep Badru menjelaskan pihaknya mendapat informasi bahwa ada dua aktivis HMI dari Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) yang ikut serta dalam aksi ini menjadi korban terkena lemparan bom gas air mata.

“Kami mendapat informasi ada 2 mahasiswa HMI IAIC yakni Fikri dan Ardi (terluka, Red). Sejauh ini baru itu yang kami terima,” ujarnya saat menghubungi Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group) tadi malam.

Dia menjelaskan keduanya langsung dilarikan ke Intalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta bersama korban lainnya.

Namun, kata Asep, pihaknya belum bisa menjelaskan kondisi luka yang diderita.

Menurutnya, KAHMI masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari informasi apakah masih ada korban lainnya dari Tasikmalaya.

“Kita masih memantau, khawatir ada mahasiswa lain yang juga menjadi korban,” terangnya.

TASIK – Aksi Bela Islam II yang menuntut pengusutan tuntas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di Jakartam, kemarin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News