Korban Gempa Cianjur Masih Kesulitan Mengakses Air Bersih dan Sanitasi
Hingga Senin malam kemarin (28/11), korban gempa di Cianjur, Jawa Barat telah mencapai 314 orang, sementara sejumlah pengungsi masih dilaporkan kekurangan kebutuhan sehari-hari.
Ayu Lestari dari Yayasan Plan International Indonesia mengatakan warga juga masih mengalami kesulitan untuk mengakses beberapa produk atau fasilitas.
"Semakin banyak bantuan kemanusiaan yang datang dan didistribusikan ke pusat evakuasi, tapi untuk beberapa warga dan keluarga, mereka tidak datang ke pusat evakuasi karena masih khawatir dengan rumah mereka," ujar Ayu kepada program PM dari ABC Radio.
Menurut Ayu beberapa warga bahkan sampai harus menggunakan peralatan evakuasi untuk mengambil barang mereka di rumah yang juga terkena longsor.
Sementara bagi mereka yang mengungsi, mereka tidak dapat berganti pakaian karena pakaian mereka berada di rumah yang rusak atau bahkan roboh.
Ayu, yang pekan lalu berada di Cianjur, mengatakan para pengungsi masih membutuhkan makanan bayi, popok sekali pakai, serta akses ke toilet yang juga masih terbatas.
"Yang sangat dibutuhkan adalah perlengkapan kebersihan pribadi, juga perlengkapan menstruasi khususnya untuk perempuan," jelas Ayu.
Nasib murid tak menentu
Pemerintah Kabupaten Cianjur melaporkan sebanyak 10 guru dan 42 siswa meninggal dunia akibat gempa bumi.
Masih banyak kebutuhan sehari-hari para pengungsi korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, yang belum terpenuhi, khususnya bagi perempuan
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Warga Dievakuasi untuk Menghindari Letusan Gunung Ruang