Korban Gempa Yunnan Tembus 400

jpnn.com - LONGTOUSHAN – Tiongkok masih sibuk menyisir lokasi gempa bumi di barat daya Provinsi Yunnan Minggu lalu (3/8). Tim penyelamat gabungan yakin masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. Tetapi, harapan untuk menemukan korban selamat mulai pudar.
Hingga Selasa kemarin (5/8), jumlah korban tewas karena guncangan gempa berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) itu telah menembus 407 orang. Jumlah itu pun masih akan bertambah. Pemerintah mengerahkan alat berat untuk mendukung upaya pencarian korban. ’’Kami mengerahkan hampir 1.000 personel militer dan kepolisian di lokasi gempa,’’ terang Kementerian Pertahanan Tiongkok secara tertulis.
Dua hari setelah gempa yang meluluhlantakkan Longtoushan, desa terpencil di Ludian County, itu, warga mulai berani menilik rumah mereka. Selain melihat kerusakan tempat tinggal, mereka berusaha mencari sanak-saudara yang masih hilang. ’’Semuanya rata dengan tanah. Tidak ada yang bisa kami selamatkan. Tidak ada yang tersisa lagi,’’ kata Li Shanyan, penduduk Longtoushan.
Sementara itu, pemerintah setempat mulai mewaspadai danau-danau buatan yang muncul karena retakan dan longsoran tanah. Ketinggian air danau yang terus meningkat menjadi ancaman baru bagi masyarakat di sekitar lokasi gempa. Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa luapan air danau akan membahayakan sekitar 800 penduduk di sekitarnya. Termasuk, tujuh pembangkit listrik di sana. (AP/AFP/hep/tia)
LONGTOUSHAN – Tiongkok masih sibuk menyisir lokasi gempa bumi di barat daya Provinsi Yunnan Minggu lalu (3/8). Tim penyelamat gabungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit