Korban KDRT Akan Mendapat Pembayaran dari Pemerintah Australia Hingga 5.000 Dolar
"Kita paham bahwa kesulitan keuangan serta pelecehan secara ekonomi, membuat kaum perempuan terhambat dalam mengakses atau menggunakan uang sehingga mereka kesulitan untuk keluar dari KDRT," ujar Menteri Ruston dalam keterangan pers hari Selasa (19/10).
Ia menambahkan, pembayaran ini diharapkan bisa membantu para korban karena dalam kebanyakan kasus mereka ini umumnya meninggalkan rumah tangganya dengan pakaian di badan semata.
"Seringkali mereka ini menaikkan anak-anaknya di mobil dan pergi dengan baju di badan," tambahnya.
Kasus KDRT terus terjadi
Belum lama ini seorang ibu dua anak yang tengah hamil, Michelle Darragh (32), ditemukan tewas di rumahnya di Melbourne. Suaminya dibawa ke rumah sakit dengan pengawalan polisi.
Pada awal Oktober lalu, Janet Dweh (36) asal Liberia, ditemukan tewas di rumahnya di Perth. Ia juga dalam keadaan sedang hamil.
Sebuah organisasi yang peduli dengan isu-isu KDRT, menyebut 42 perempuan telah tewas di Australia akibat KDRT tahun ini.
Selama pandemi ini, jumlah kasus KDRT terus meningkat di seluruh Australia, dan diperkirakan pelaporan akan meningkat sejalan dengan rencana pelonggaran COVID.
Sementara itu di negara bagian New South Wales (NSW), jumah rumah aman bagi para korban KDRT akan ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan.
Perempuan dan anak-anak yang melarikan diri dari KDRT kini bisa mendapatkan pembayaran dari Pemerintah Australia senilai $5
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat