Korban Keracunan Nasi Kotak PSI Masih Dirawat

Korban Keracunan Nasi Kotak PSI Masih Dirawat
Tangkapan layar Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim saat mengunjungi ruang rawat pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Selasa (26/10). Foto: ANTARA/Twitter/@kominfotikJU/Abdu Faisal

Dia menambahkan kader PSI DKI Jakarta 24 jam akan terus mendampingi sejumlah korban diduga keracunan nasi kotak (rice box) yang dibagikan kepada warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.

"Kami di sini untuk benar-benar (menunjukkan) ada rasa simpati dan tanggung jawab," kata Giring.

Selain meminta maaf, Pengurus Wilayah PSI DKI Jakarta juga akan memberikan santunan kepada para korban dan akan melakukan investigasi internal terhadap kader pengurus daerah PSI Jakarta Utara.

Berdasarkan keterangan tertulis Ketua DPD PSI Jakarta Utara Darma Utama kepada wartawan pada Senin (25/10), makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021.

"Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma.

Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kuliner yang terkena dampak pandemi COVID-19, sebagai penyedia atau pemasok makanannya.

"Jadi, PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," kata Darma.

Darma menambahkan Rice Box PSI esensinya adalah mendukung UMKM yang terkena dampak pandemi agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat.

Lima orang warga RW 06 Kelurahan Koja, Jakarta Utara, masih dirawat di RSUD Koja karena diduga keracunan nasi kotak PSI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News