Korban-korban Mati Mengerikan, Darah seperti Disedot

Korban-korban Mati Mengerikan, Darah seperti Disedot
Warga bersama petugas gabungan turun mencari pembantai kambing, kemarin (2/7). Foto: SAPOS KPNN KALTIM POST

Di tubuh tiga ekor yang lain, terdapat luka yang sama walau hanya sedikit. Kambing yang masih hidup, memilih berkumpul di sudut kandang yang lain. Di luar, dua kambing kecil juga sudah mati. Perut seekor di antaranya terbuka.

Keenam kambing itu mati dengan jalan yang sama. Darah mereka habis seperti diisap begitu saja.

Enam bangkai kambing yang matanya masih terbuka itu kurus kering. Tubuh mereka susut setelah seluruh darah habis disedot.

Ngatiman menemukan beberapa bintik kecil seperti bekas gigitan taring. Titik luka dengan kedalaman 5 sentimeter itu berpasangan. Jarak antar-titik luka dengan pasangannya sekitar 10 sentimeter.

“Tidak ada setetes darah di bangkai. Saya periksa ketika menguburnya,” ucap Ngatiman dengan lesu kepada Kaltim Post, Ahad (2/7).

Nur Hidayanti, putri sulung keluarga, mengambil gambar kejadian aneh itu dengan telepon genggam. Mahasiswi yang kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman, tersebut merekam bangkai-bangkai yang kemudian menghebohkan Samarinda.

Kamis (22/6), enam kambing milik Ngatiman bukan korban satu-satunya. Hari itu, ada sebelas kambing milik warga di Lempake yang mati dengan cara sama.

Kampung yang dihuni generasi kedua transmigran dari Magelang, Jawa Tengah, itu gaduh seketika.

Puluhan ekor ternak milik warga Lempake, Samarinda Utara, Kaltim, tiba-tiba mati tidak wajar dalam sepekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News