Korban PHK Turun ke Jalan, Paris Lumpuh

Korban PHK Turun ke Jalan, Paris Lumpuh
Foto: AP
PARIS - Belum genap dua bulan berselang, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan jajaran pemerintahannya harus kembali berhadapan dengan serikat buruh. Seperti aksi yang dilakukan akhir Januari lalu, kemarin para pekerja di seantero Prancis mengadakan unjuk rasa berskala nasional. Akar permasalahannya masih sama, kebijakan ekonomi pemerintah yang dinilai tidak prorakyat.

Demo besar-besaran itu kembali melumpuhkan sebagian besar wilayah Prancis. Terutama ibu kota Paris. Lebih dari satu juta orang -mayoritas pekerja yang dipecat terkait dengan kebijakan efisiensi perusahaan- turun ke jalan. Agence France-Presse melaporkan, sedikitnya 200 unjuk rasa berlangsung serentak di beberapa penjuru Negeri Kiblat Mode tersebut kemarin (19/3).

"Ini bukan hanya protes sehari. Kami sudah lama merancang proposalnya dan pemerintah harus segera memberikan jawaban serius atas semua tuntutan kami," ujar Francois Chereque, perwakilan serikat buruh yang paling bertaji di Prancis, CFDT. Menurut dia, kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai krisis ekonomi yang membelit Eropa tidak masuk akal.

Sudah saatnya, kata Bernard Thibault dari serikat buruh terbesar CGT, pemerintah berdialog dengan para pekerja. "Mereka (pemerintah) harus bersedia kembali duduk semeja dengan kami dan membahas semua ini," ungkapnya kepada radio RMC kemarin. Tuntutan para pekerja Prancis kali ini adalah kenaikan upah buruh dan jaminan kerja yang lebih pasti di masa krisis seperti sekarang.

PARIS - Belum genap dua bulan berselang, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan jajaran pemerintahannya harus kembali berhadapan dengan serikat buruh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News