Koridor Silam

Oleh Dahlan Iskan

Koridor Silam
Dahlan Iskan di Kota Amritsar, negara bagian Punjab, India. Foto: disway.id

Guru dalam pengertian itu adalah seorang mursyid dalam aliran tarekat. Mursyid-lah yang dipercaya sebagai jalan menuju Tuhan.

Ayah saya berteman dengan sesama petani. Suka bergurau biasa.

Suatu saat si teman datang ke rumah kami. Mula-mula ayah dan teman itu duduk santai sambil mengobrol biasa.

Namun ketika si teman mengatakan kedatangannya itu diutus guru, ayah saya langsung turun dari kursi. Ayah langsung duduk bersila di lantai. Menundukkan kepala. Siap mendengarkan apa kata guru --yang akan disampaikan lewat temannya itu.

Setelah pesan selesai disampaikan, ayah kembali duduk di kursi. Bicara-bicara biasa lagi dengan temannya itu.

Namun mengapa penganut Sikh juga menghormati kitab suci mereka seperti menghormati guru?

Itu memang kitab suci. Bentuknya buku, tetapi orang Sikh menganggapnya juga sebagai guru.

Yakni guru ke-11. Guru yang dianggap masih hidup --setelah guru terakhir mereka meninggal dunia.

Kalau saja Islam mengakui Guru Nanak itu muslim. Kalau saja Hindu mengakui Guru Nanak itu Hindu. Mungkin tidak akan ada agama Sikh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News