Krisis Nuklir Korea

Korut: Dewan Keamanan Akan Membayar Mahal!

Korut: Dewan Keamanan Akan Membayar Mahal!
Kim Jong-un bersama jenderal-jenderalnya tertawa saat uji coba peluncuran rudal Hwasong 12 yang melintasi wilayah Jepang, Selasa (28/8). Foto: Rodong Sinmun

”Ini adalah pelanggaran berat terhadap kedaulatan negara kami, sebagai tantangan perang dan pelanggaran terhadap perdamaian serta stabilitas di Semenanjung Korea dan wilayah sekitarnya,” ujar Kementerian Luar Negeri Korut sebagaimana dilansir kantor berita Reuters.

Seperti biasa, resolusi tersebut tidak akan terlalu dianggap Korut. Negara yang paling terisolasi di dunia itu menegaskan, senjata nuklir yang mereka miliki bukan untuk melanggar hukum internasional. Melainkan alat pertahanan diri.

Korut bakal tetap menguatkan persenjataan nuklirnya untuk jaga-jaga terhadap ancaman nuklir dan tindakan tidak bersahabat AS lainnya. Pyongyang akan memastikan jika kekuatannya dan Washington setara.

”AS tidak boleh lupa sedetik pun bahwa Korut mampu menimbulkan ancaman nuklir yang besar ke wilayah AS,” tegas pihak Kementerian Luar Negeri Korut.

Sehari setelah sanksi dijatuhkan, Tiongkok berusaha mendinginkan situasi. Negara yang menjadi partner dagang utama Korut itu menegaskan, hukuman tersebut bertujuan mencegah terjadinya perang.

Karena itu, Tiongkok dan Rusia mengusulkan perubahan pada resolusi tersebut. Permintaan AS untuk mengambil langkah militer pada Korut dicoret.

”Perbedaan antara resolusi yang baru dan usulan AS yang asli merefleksikan keinginan Tiongkok dan Rusia untuk mencegah perang serta kerusuhan di Semenanjung Korea,” bunyi pernyataan Tiongkok sebagaimana dilansir Global Times. Jika usulan AS diterima sepenuhnya, perang diperkirakan pecah. (sha/c16/any)


Untuk kesekian kalinya, Korea Utara merespons sanksi Dewan Keamanan PBB dengan menebar ancaman


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News