Korut Ikut Menebar Maut di Syria
Yakni, program Maneuverable Reentry Vehicle (MARV) Scud D (MD). Namun, temuan itu telah ditindaklanjuti dengan resolusi dan sanksi.
Kini temuan baru panel PBB menunjukkan bahwa sanksi DK PBB tidak mampu membuat hubungan Korut dan Syria bubar. Dua negara itu tetap melanjutkan kerja sama di bidang senjata.
Pada Agustus 2016, Korut mengirimkan delegasi khusus yang mereka klaim sebagai pakar olahraga. Tapi, belakangan terbongkar bahwa delegasi itu adalah teknisi senjata. Bersama rombongan tersebut, Korut mengirimkan keran dan termometer.
Al Jazeera melaporkan, sampai sekarang pun para pakar senjata asal Korut itu masih bekerja di Syria.
”Mereka beraktivitas di fasilitas senjata kimia serta situs rudal Syria di Barzeh, Adra dan Hama,” kata seorang diplomat PBB yang telah membaca laporan panel para pakar tersebut. (hep/c25/dos)
Di tengah kemelut perang Syria, Korea Utara (Korut) melanggar sanksi Dewan Keamanan (DK) PBB. Selasa (27/2), New York Times
Redaktur & Reporter : Adil
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman
- Amerika, Korsel dan Jepang Waspadai Aksi Penyamaran Pasukan Siber Korut
- DK PBB Terbelah, Korea Utara Berpotensi Terbebas dari Sanksi
- Dunia Hari Ini: Satelit Mata-Mata Korea Utara Masih Beroperasi
- Terungkap, Korea Utara Dukung Donald Trump di Pilpres AS 2024
- Korut Sebut Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza