Korut Mengaku Bebas Covid-19, Kenapa Dunia Harus Menyumbang 60 Juta Dosis Vaksin?

Korut Mengaku Bebas Covid-19, Kenapa Dunia Harus Menyumbang 60 Juta Dosis Vaksin?
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disambut masyarakat saat menghadiri peringatan ke-73 lahirnya negara Korea Utara, di Pyongyang, Korut, Kamis (9/9). Foto: /KCNA via Reuters/antara/hp.

Masalah itu, kata dia, bisa diselesaikan dengan membuat kesepakatan tentang jumlah dosis yang mencukupi untuk seluruh penduduk Korut.

Penyelidik PBB itu mengatakan dia telah mengusulkan untuk memberi 60 juta dosis vaksin kepada Korut ketika bertemu dengan para diplomat di Seoul.

Namun, kata dia, usulan itu belum disampaikan secara formal ke Pyongyang dan sejumlah isu perlu diselesaikan, termasuk soal pembayaran dan hambatan yang disebabkan oleh sanksi internasional terhadap Korut.

Korut belum pernah melaporkan jumlah kasus COVID. Negara itu telah menerapkan aturan pembatasan ketat, termasuk menutup perbatasan dan membatasi perjalanan domestik.

Untuk pertama kalinya sejak awal 2020, Korut bulan lalu mulai mengizinkan perjalanan kereta api lintas perbatasan dari China.

"Situasi paling serius di Korea Utara adalah pangan," kata Quintana.

Dia menambahkan bahwa sebagian populasi paling rentan di negara itu menghadapi ancaman kelaparan.

Bahkan jika Korut melihat kondisi kesehatan publik sebagai alasan untuk mempertahankan pembatasan, kata dia, pemerintahnya harus mengimbanginya dengan pemenuhan kebutuhan pangan, karena masyarakatnya tidak bisa bergerak bebas.

Masyarakat internasional harus membangun strategi untuk memasok sedikitnya 60 juta dosis vaksin COVID-19 kepada Korea Utara guna mencegah krisis kemanusiaan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News