Korut Ngamuk, Ancam Balas Dendam
Itu belum termasuk kerugian karena sanksi di sektor ketenagakerjaan. Namun, Korut bergeming. Pyongyang tak takut bangkrut.
"Kami tidak akan mundur selangkah pun dari program nuklir kami." Demikian sikap pemerintahan Jong-un yang disampaikan secara tertulis kepada KCNA.
Tak hanya ngotot melanjutkan ambisi nuklirnya, Korut pun menutup pintu dialog.
Pyongyang menegaskan bahwa mereka tidak akan kembali ke meja perundingan untuk membahas nuklir yang Jong-un yakini sebagai hak mutlak Korut.
Di Kota Manila, Filipina, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho bertemu teman sejawatnya dari Korea Selatan (Korsel).
Yakni, Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha. Minggu (6/8) mereka sempat berbincang sebentar di sela-sela jamuan makan malam Forum Regional ASEAN.
Sayang, dalam interaksi singkat dan langka itu, mereka gagal berdamai.
"Kang meminta Ri menerima ajakan Korsel untuk menggelar perundingan militer guna meredam ketegangan yang kian memuncak di Semenanjung Korea. Tapi, Ri menolaknya," papar sumber kantor berita Korsel, Yonhap.
Korea Utara (Korut) enggan menggubris sanksi Dewan Keamanan (DK) PBB. Alih-alih takut atau melunak, rezim Kim Jong-un justru melawan.
- Prabowo Menerima Telepon Presiden Korsel, Ini yang Dibicarakan
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman
- Pimpin Latihan Militer, Kim Jong Un Pamerkan Rudal Ganda Superbesar
- BP2MI Terima 3 Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel
- Persiapan Perang, Kim Jong-un Pimpin Latihan Pasukan Terjun Payung Korut
- BP2MI Sampaikan Kabar Duka, Kapal Tempat PMI Bekerja Tenggelam di Perairan Korsel