KPAI: Cara Guru di Cimahi Atasi Masalah PJJ Layak Ditiru

KPAI: Cara Guru di Cimahi Atasi Masalah PJJ Layak Ditiru
Retno Lisyarti. Foto: dok.JPNN.com

Kendala yang dihadapi terkait PJJ di antaranya adalah masalah alat daring, kuota internet dan wilayah blank spot. Dari keterangan yang diperoleh KPAI, ada sekitar 633 siswa SMP yang tidak memiliki alat daring. 

Adapun status kepemilikan handphone siswa SMP mayoritas adalah milik siswa sendiri sebanyak 18.048, 2.508 HP milik orang tua dan 633 tidak memiliki handphone maupun alat daring yang lain. 

"Selain permasalahan alat daring, ternyata anak-anak yang mengalami kesulitan belajar dari rumah juga dikarenakan permasalahan lain," ucapnya.

Dalam kunjungan tersebut, ditemukan sejumlah permasalahan di antaranya masalah perceraian orang tua di masa pandemi sehingga anak-anak terganggu psikologinya.

Selain itu, adanya pengasuhan pengganti seperti ikut nenek atau kerabat terdekat lainnya, anak yang dibawa salah satu orang tuanya padahal masih proses perceraian.

Ada juga anak yang terpaksa mutasi (luar kota) karena orang tuanya sudah resmi bercerai, dan bahkan ada anak yang terstigma karena pernah terinfeksi Covid-19 dari klaster keluarga.

Program Guru Peduli

Menurut Retno, para guru melakukan pengumpulan bantuan setiap bulan. Dari dana yang terkumpul secara bertahap, para guru bisa membelikan handphone android untuk peserta didik agar bisa mengikuti sekolah online.  

KPAI memberikan apresiasi kepada guru-guru di Cimahi yang urunan membelikan ponsel pintar untuk siswanya agar bisa ikut PJJ

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News